Seminar Kebangsaan dan Bedah Buku Menegosiasi Ulang Indonesia

“Kami tetap bersedia berada di ikatan keindonesiaan, tapi kali ini dengan cara kami, bukan dengan cara Jakarta,” demikian lah sikap politik yang ditunjukkan dengan amat terang oleh banyak aktor politik di awal reformasi, for better or worse. Dengan melihat ulang kasus-kasus di Manado dan Sumenep serta peran lembaga-lembaga agama dalam era awal perubahan politik di kedua daerah, buku ini memaparkan bahwa reformasi politik di tingkat lokal pada intinya adalah proses renegosiasi kontrak sosial antara para aktor politik, yang merupakan upaya kuratif terhadap persoalan-persoalan di masa lalu. Salah satu faktor penentu karakter politik lokal adalah riwayat relasinya dengan pusat kekuasaan nasional. Di Indonesia, centrum cenderung berubah lebih cepat daripada periferi. Politik di pinggiran memiliki kontinuitas sejarah lebih tinggi ketimbang pusat. Sejarah menunjukkan bahwa pinggiran telah jauh lebih tua daripada pusat. Mungkin ini pula yang bakal menunjukkan bahwa pinggiran akan berusia lebih panjang dari pusat.

AIFIS bekerjasama dengan Integrated and Sustainable Development Institute (ISD Institute) UIN Sunan Kalijaga and Lakpesdam NU Sleman akan menyelenggarakan kegiatan ini pada:

Tanggal           : Senin, 28 September 2020

Waktu              :  13.00 – 15.00 WIB

Pendaftaran    : http”//bit.ly/MenegoisasiUlangIndonesia

Meeting ID      : 993 1153 7365

Passcode         : BBIW2020

PEMBICARA

1.   Ahmad Rafiq, Ph.D. – Alumni Temple University, USA dan Ketua Program Studi S3 UIN Sunan Kalijaga

2.   Dr. Abdul Gaffar Karim – Penulis Buku “Menegosiasi Ulang Indonesia” dan Dosen Fisipol UGM

3.   Siti Khodijah Nurul Aula, MA – Dosen Fakultas Ushuluddin & Pemikiran UIN Sunan Kalijaga dan Peneliti ISD Institute

Poster Bedah Buku Menegoisasi Ulang Indonesia.jpeg